ありがとう ございます

Rabu, 12 Januari 2011

Tokoh Sejarah di Jepang


TOKOH SEJARAH JEPANG

1) Tokugawa Ieyasu

Shogun Tokugawa Ieyasu
Tokugawa Ieyasu (徳川 家康; lahir di Okazaki, 31 Januari 1543 – meninggal di Shizuoka, 1 Juni 1616 pada umur 73 tahun; lahir dengan nama Matsudaira Takechiyo 松平 竹千代) adalah seorang daimyo dan shogun di Jepang. Pendiri Keshogunan Tokugawa yang memerintah Jepang sejak menaklukkan Ishida Mitsunari dalam Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600 hingga Restorasi Meiji pada tahun 1868. Bersama dengan Toyotomi Hideyoshi dan Oda Nobunaga, Ieyasu adalah salah satu dari tiga pemersatu Jepang pada periode Sengoku. Ia memerintah dari tahun 1600 (resminya 1603) hingga turun takhta pada tahun 1605.
  
2) Toyotomi Hideyoshi
Toyotomi Hideyoshi

Toyotomi Hideyoshi di usia lanjut
Zaman:
Tanggal lahir:
Tahun wafat:
Penggantian nama:
Hiyoshimaru, Kinoshita Tōkichirō,
Kinoshita Hideyoshi, Hashiba Hideyoshi, Taira no Hideyoshi,
Fujiwara no Hideyoshi
Julukan:
Monyet, Tikus botak, Tōkichi, Chikuzen, Taikō
Nama almarhum:
Kokutaiyūshōindenryōzanshunryūdaikoji
Jabatan:
Chikuzen no kami, San giKampaku Dajō daijin
Majikan:
Klan:
Orangtua:
Kakak adik:
Istri:
Keturunan:

Toyotomi Hideyoshi (豊臣 秀吉?) (lahir 2 Februari 1536 – meninggal 18 September 1598 pada umur 62 tahun) adalah pemimpin Jepang mulai dari zaman Sengoku sampai zaman Azuchi Momoyama.

Profil

Toyotomi Hideyoshi adalah salah satu tokoh sejarah yang paling terkemuka di Jepang. Dalam waktu satu tahun setelah Nobunaga tutup usia, Hideyoshi berhasil menjadi pewaris kekuasaan Nobunga. Hideyoshi berhak menjadi pengganti Nobunaga walaupun pangkatnya pada waktu itu masih 3 sampai 4 tingkat di bawah. Alasannya, prestasi Hideyoshi di bidang politik dan militer dianggap sangat luar biasa dan tanpa tanding, mulai dari Insiden Honnōji, Penarikan Pasukan dari Chūgoku, Pertempuran Yamazaki, berkesempatan menghadiri Pertemuan Kiyosu, dan bertempur gagah berani dalam Pertempuran Shizugatake.
Di akhir hayatnya, Hideyoshi menjadi diktator bertangan besi dan tidak secemerlang Hideyoshi di zaman Oda Nobunaga. Ada banyak pendapat yang mengatakan, walaupun pada akhirnya klan Hideyoshi dihancurkan oleh Ieyasu, Hideyoshi sebenarnya juga bertanggung jawab atas kehancuran klannya. Kalangan sejarawan berpendapat eksekusi Hidetsugu dan seluruh anggota keluarga serta invasi ke Joseon merupakan keputusan paling bodoh yang pernah dilakukan Hideyoshi.
Pada zaman Meiji hingga zaman Showa sebelum Perang Dunia II, Jepang melancarkan propaganda "memakmurkan negara dan memperkuat militer" (富国強兵政策, fukoku kyōhei seisaku?). Pemerintah Jepang antara lain mencoba menjadikan perjalanan hidup Toyotomi Hideyoshi dari kalangan bawah menjadi pejabat tinggi Kampaku Dajo Daijin sebagai panutan orang banyak. Kisah perjalanan hidup Hideyoshi kemudian ternyata banyak disukai orang. Konon ada dokumen zaman itu yang mengganti istilah Perang tahun Bunroku dan tahun Keichō (文禄・慶長の役, bunroku keichō no eki?) menjadi Penaklukan Joseon (朝鮮征伐, chōsen seibatsu?) dengan tujuan menakuti-nakuti musuh (pemimpin militer Joseon) dan menunjukkan kepada dunia bahwa Jepang adalah negara yang kuat.
Di Jepang, Hideyoshi dikagumi sebagai sosok yang menyenangkan dan bersahabat, lebih mementingkan kecerdasan dibanding kekuatan fisik dan selalu riang. Hideyoshi juga disukai rakyat sehingga mempunyai nama panggilan Taikō-san (nama jabatan ditambah kata "san") yang menunjukkan Hideyoshi dekat di hati rakyat. Pada zaman itu, pemimpin yang disegani tidak pernah disebut dengan panggilan akrab karena tidak mau keselamatan terancam.
Hideyoshi sangat populer di berbagai daerah di Jepang. Museum Hideyoshi dibangun di tanah kelahirannya di distrik Nakamura Nagoya. Pawai orang dengan kostum Hideyoshi, Oda Nobunaga, dan Tokugawa Ieyasu diselenggarakan setiap tahun dalam perayaan Nagoya Matsuri. Hideyoshi juga sangat populer di Osaka, tempat yang pernah dijadikannya markas besar pemerintahan. Di kalangan pedagang di Osaka, Hideyoshi juga dianggap berjasa menjadikan Osaka sebagai kota perdagangan di zaman Edo.
Sampai saat ini, cerita tentang asal-usul Hideyoshi masih diselubungi tanda tanya. Ada pendapat yang mengatakan ayah Hideyoshi yang bernama Yaemon adalah bukan sekadar petani biasa. Konon ayah Hideyoshi sebenarnya tergabung dalam pasukan klan Oda sebagai prajurit Ashigaru (足軽?) (kelas paling bawah) yang di masa damai bekerja sebagai petani. Hideyoshi sebelum menikah tidak mempunyai nama keluarga. Hideyoshi baru pertama kali memakai nama keluarga dan menamakan dirinya Kinoshita Hideyoshi sesudah kawin dengan Nene (Kōdaiin). Jika memang benar dirinya seorang petani, ayah Hideyoshi seharusnya mempunyai nama keluarga. Pada saat itu, orang yang menyebut diri sebagai petani (biasanya memiliki tanah atau industri kecil) lazimnya menggunakan nama keluarga yang diambil dari nama kampung tempat tinggal. Petani zaman itu memiliki nama keluarga untuk membedakan anggota keluarganya dengan penduduk lain yang tinggal satu kampung. Hideyoshi tidak mempunyai nama keluarga sebelum menikah, sehingga tidak tertutup kemungkinan ayah Hideyoshi bukanlah dari kelas petani, melainkan dari kelas rakyat jelata yang berada di bawah kelas petani.
Ada beberapa penjelasan mengapa Hideyoshi sering dipanggil monyet. Ada coret-coretan yang bernada mengejek dibuat sewaktu Hideyoshi baru diangkat sebagai Kampaku. Konon Hideyoshi tidak jelas asal-usul keturunannya sehingga dijadikan barang tertawaan, "jangan-jangan Hideyoshi keturunan monyet." Alasan Hideyoshi dipanggil monyet mungkin bukan disebabkan tampangnya yang jelek, soalnya bukti Nobunaga memanggil Hideyoshi dengan sebutan monyet juga tidak pernah ditemukan. Hideyoshi memang pernah disebut sebagai tikus botak dalam satu pucuk surat yang ditulis Nobunaga kepada istri Hideyoshi (Nene), tapi sebutan ini hanya dipakai sekali dalam satu pucuk surat dan kabarnya bukan panggilan yang selalu digunakan oleh Nobunaga.
Hideyoshi dikenal sebagai seorang yang mempunyai tangan kanan berjari enam (ibu jempol tangan kanannya ada dua). Pada masa itu, jari yang berlebih biasanya dipotong sewaktu masih kanak-kanak, tapi tetap dibiarkan Hideyoshi.
Hideyoshi konon sangat dibenci di Korea karena pernah melakukan invasi ke Joseon. Kebalikannya, admiral Yi Sun-sin yang memimpin pasukan Joseon menjadi pahlawan nasional yang disanjung-sanjung di Korea.

3) Oda Nobunaga

Oda Nobunaga

Lukisan koleksi kuil Chōkōji, kota
Toyota, Prefektur Aichi
Zaman:
Tanggal lahir:
Tahun wafat:
Penggantian nama:
Kichihōji (nama kecil), Saburō
Nama anumerta:
Sōkenindenzōdaijōkokuippontaigansōgi
Julukan:
raja iblis surga keenam, setan merah, si bodoh
Majikan:
Klan:
Orangtua:
Oda Nobuhide (ayah), Dota Gozen (ibu)
Kakak adik:
Nobuhiro (kakak tiri), Nobunaga, Nobuyuki, Nobukane, Nobuharu, Nobutoki, Nobuoki, Hidetaka, Hidenari, Nobuteru, Nagamasa, Nagatoshi, Oinu (perempuan), Oichi (adik perempuan).
Istri:
Keturunan:
Oda Nobunaga (織田 信長?) lahir 23 Juni 1534 – meninggal 21 Juni 1582 pada umur 47 tahun) adalah seorang daimyo Jepang yang hidup dari zaman Sengoku hingga zaman Azuchi-Momoyama.
Lahir sebagai pewaris Oda Nobuhide, Nobunaga harus bersaing memperebutkan hak menjadi kepala klan dengan adik kandungnya Oda Nobuyuki. Setelah menang dalam pertempuran melawan klan Imagawa dan klan Saito, Nobunaga menjadi pengikut Ashikaga Yoshiaki dan diangkat sebagai pejabat di Kyoto. Kekuatan penentang Nobunaga seperti klan Takeda, klan Asakura, pendukung kuil Enryakuji, dan kuil Ishiyama Honganji dapat ditaklukkan berkat bantuan Ashikaga Yoshiaki. Nobunaga menjalankan kebijakan pasar bebas (rakuichi rakuza) dann melakukan survei wilayah. Nobunaga diserang pengikutnya yang bernama Akechi Mitsuhide sehingga terpaksa melakukan bunuh diri dalam Insiden Honnōji.
Nobunaga dikenal dengan kebijakan yang dianggap kontroversial seperti penolakan kekuasaan oleh klan yang sudah mapan, dan pengangkatan pengikut dari keluarga yang asal-usul keturunannya tidak jelas. Nobunaga berhasil memenangkan banyak pertempuran di zaman Sengoku berkat penggunaan senjata api model baru. Selain itu, ia ditakuti akibat tindakannya yang sering dinilai kejam, seperti perintah membakar semua penentang yang terkepung di kuil Enryakuji, sehingga Nobunaga mendapat julukan raja iblis.

Kesusastraan dan budaya

Pengikut Nobunaga bernama Ōta Gyūichi menulis buku catatan resmi tentang Oda Nobunaga yang berjudul Nobunaga kōki.
Perjalanan hidup Oda Nobunaga dan tokoh-tokoh yang berada di sekitarnya merupakan bahan cerita yang tidak ada habisnya ditulis kembali dalam bentuk novel fiksi sejarah, manga, video game, dan Taiga drama yang ditayangkan saluran televisi NHK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar