ありがとう ございます

Kamis, 13 Januari 2011

Shogun 将軍

Shogun


Sei-i Taishōgun Sakanoue no Tamuramaro, lukisan Kikuchi Yōsai.
Shogun (将軍 Shōgun?) adalah istilah bahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-i Taishōgun (征夷大将軍?) yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah "Taishōgun" berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishōgun merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuat di luar sistem Taihō Ritsuryō. Jabatan Sei-i Taishōgun dihapus sejak Restorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasa Jepang, istilah shōgun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan hingga sekarang.
Sejak zaman Nara hingga zaman Heian, jenderal yang dikirim untuk menaklukkan wilayah bagian timur Jepang disebut Sei-i Taishōgun, disingkat shogun. Jabatan yang lebih rendah dari Sei-i Taishōgun disebut Seiteki Taishōgun (征狄大将軍 panglima penaklukan orang barbar?)dan Seisei Taishōgun (征西大将軍 panglima penaklukan wilayah barat?). Gelar Sei-i Taishōgun diberikan kepada panglima keshogunan (bakufu) sejak zaman Kamakura hingga zaman Edo. Shogun adalah juga pejabat Tōryō (kepala klan samurai) yang didapatkannya berdasarkan garis keturunan.
Pejabat shogun diangkat dengan perintah kaisar, dan dalam praktiknya berperan sebagai kepala pemerintahan/penguasa Jepang. Negara asing mengganggap shogun sebagai "raja Jepang", namun secara resmi shogun diperintah dari istana kaisar, dan bukan penguasa yang sesungguhnya. Kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Kaisar Jepang.

Sejarah

Zaman Nara dan zaman Heian

Kata "Sei-i" dalam Sei-i Taishōgun berarti penaklukan suku Emishi yang tinggal di wilayah timur Jepang. Suku Emishi dinyatakan sebagai orang barbar oleh orang Jepang zaman dulu. Sei-i Taishōgun memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir Samudra Pasifik, dan di bawah komandonya terdapat Seiteki Taishōgun yang memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir Laut Jepang. Selain itu dikenal Seisei Taishōgun yang memimpin pasukan penakluk wilayah Kyushu di bagian barat Jepang.
Dalam perkembangannya, istilah "Sei-i" (penaklukan suku Emishi) diganti pada zaman Hōki menjadi "Sei-tō" (penaklukan wilayah Timur). Namun istilah "penaklukan suku Emishi" (Sei-i) kembali digunakan sejak tahun 793. Istilah "Sei-i Shōgun" (jenderal penaklukan suku Emishi) mulai dipakai dalam dokumen resmi sejak tahun 720 (Yōrō tahun 4 bulan 9 hari 29) ketika Tajihi Agatamori diangkat sebagai Sei-i Shōgun. Istilah "Sei-tō Shōgun" (jenderal penaklukan wilayah timur) mulai dipakai sejak tahun 788 seperti catatan sejarah yang ditulis Ki no Kosami (730-797) yang ikut serta dalam ekspedisi ke wilayah timur.
Pada tahun 790, Ōtomo no Otomaro ditugaskan sebagai Sei-tō Taishi (Duta Besar Penaklukan Wilayah Timur). Dua tahun kemudian, nama jabatan tersebut diganti menjadi Sei-i Shi (征夷使?, Duta Penaklukan Wilayah Timur), atau bisa juga disebut Sei-i Shōgun (Jenderal Penaklukan Wilayah Timur).
Sakanoue no Tamuramaro diangkat sebagai Sei-i Taishōgun pada tahun 797 setelah sebelumnya menjabat Wakil Duta Penaklukan Wilayah Timur sekaligus Wakil Duta Penaklukan Suku Emishi di bawah komando Ōtomo no Otomaro. Pemimpin Emishi bernama Aterei yang bertempur pantang menyerah akhirnya berhasil ditangkap oleh Tamuramaro dan dibawa ke ibu kota, sedangkan selebihnya berhasil ditaklukkan. Pada praktiknya, Sakanoue no Tamuramaro adalah Sei-i Taishōgun yang pertama atas jasanya menaklukkan suku Emishi.
Selanjutnya dalam rangka peperangan melawan Emishi, Funya no Watamaro diangkat sebagai Sei-i Shogun (Jenderal Penaklukan Suku Emishi) pada tahun 811. Perang dinyatakan berakhir pada tahun yang sama, dan wakil shogun bernama Mononobe no Taritsugu naik pangkat sebagai Chinju Shōgun. Istilah "chinjufu" berarti pangkalan militer yang terletak diProvinsi Mutsu. Setelah itu, jabatan Sei-i Shōgun kembali dipulihkan sejak tahun 814.

Zaman Kamakura

Minamoto no Yoritomo yang merupakan shogun pertama pada zaman Kamakura (1192–1199).
Minamoto no Yoritomo memulai karier militer sebagai Tōryō (kepala klan Minamoto) di wilayah Kanto. Jabatan kepala klan bukan merupakan jabatan resmi di bawah sistem hukum Ritsuryō, dan kedudukan Yoritomo tidak jauh berbeda dengan Taira no Masakado atau pemimpin pemberontak lain di daerah.
Pada tahun 1190, Yoritomo diangkat sebagai jenderal pengawal kaisar (Ukone no Taishō) yang merupakan posisi resmi dalam pemerintahan. Jabatan sebagai jenderal pengawal kaisar mengharuskannya tinggal di ibu kota Kyoto. Jabatan ini tidak sesuai bagi Yoritomo yang berambisi menguasai secara total wilayah Kanto. Yoritomo mengundurkan diri dari jabatan jenderal pengawal kaisar, namun tetap mempertahankan hak istimewa sebagai mantan jenderal tertinggi (Sakino-u Taishō).
Setelah mantan Kaisar Go-Shirakawa mangkat, Minamoto Yoritomo diangkat sebagai Sei-i Taishōgun pada tanggal 21 Agustus 1192. Pemerintahan militer yang didirikan Yoritomo di Kamakura dikenal sebagai Keshogunan Kamakura.

Daftar pejabat Sei-i Taishōgun

Nomor
Keshogunan (generasi)
Nama
Masa jabatan
Keterangan
1

793-794?

2

797-811?

3

813-816

-

940
Kemungkinan adalah pejabat Sei-tō Taishōgun. Ada penjelasan yang saling bertentangan.
4

1184

5
Kamakura (1)
1192-1199
Ada penjelasan yang mengatakan Yoritomo mengundurkan diri tahun 1195
6
Kamakura (2)
1202-1203

7
Kamakura (3)
1203-1219

8
Kamakura (4)
Fujiwara no Yoritsune alias Kujō Yoritsune
1226-1244

9
Kamakura (5)
1244-1252

10
Kamakura (6
1252-1266
Shogun pertama dari keluarga kaisar. Putra Kaisar Go-Saga.
11
Kamakura (7)
1266-1289

12
Kamakura (8)
1289-1308
13
Kamakura (9)
1308-1333

14

1333

15

Pangeran Nariyoshi alias Pangeran Narinaga
1335-1336

16
Muromachi (1)
1338-1358


Pangeran Muneyoshi alias Pangeran Munenaga
1352-

17
Muromachi (2)
1358-1367

18
Muromachi (3)
1367-1394

19
Muromachi (4)
1394-1423

20
Muromachi (5)
1423-1425

21
Muromachi (6)
1429-1441

22
Muromachi (7)
1442-1443

23
Muromachi (8)
1449-1473

24
Muromachi (9)
1473-1489

25
Muromachi (10)
1490-1493

26
Muromachi (11)
1494-1508

27
Muromachi (10)
Ashikaga Yoshiki alias Ashikaga Yoshitane
1508-1521
Penugasan untuk kedua kalinya
28
Muromachi (12)
1521-1546

29
Muromachi (13)
1546-1565

30
Muromachi (14)
1568

31
Muromachi (15
1568-1573
Secara formal masih menjabat hingga menjadi biksu pada tahun 1588
32
Edo (1)
1603-1605

33
Edo (2)
1605-1623

34
Edo (3)
1623-1651

35
Edo (4)
1651-1680

36
Edo (5)
1680-1709

37
Edo (6)
1709-1712

38
Edo (7)
1712-1716

39
Edo (8
1716-1745

40
Edo (9)
1745-1760

41
Edo (10)
1760-1786

42
Edo (11)
1787-1837

43
Edo (12)
1837-1853

44
Edo (13)
1853-1858

45
Edo (14)
1858-1866

46
Edo (15)
1866-1867

sejarah Jepang



§                     Paleolitik Jepang 35.000–14.000 SM
§                     Zaman Jomon 14.000–400 SM
§                     Zaman Yayoi 400 SM–250 M
§                     Zaman Kofun 250–538
§                     Zaman Asuka 538–710
§                     Zaman Nara 710–794
§                     Zaman Heian 794–1185
§                     Zaman Kamakura
1185–1333
§                                 Restorasi Kemmu
1333–1336
§                     Zaman Muromachi (Ashikaga)
1336–1573
§                                 Istana Utara dan Selatan
1336–1392
§                                 Zaman Sengoku
1467–1573
§                     Zaman Azuchi-Momoyama
1568–1603
§                                 Perdagangan dengan Nanban
§                     Zaman Edo (Tokugawa)
1603–1868
§                                 Bakumatsu
§                     Zaman Meiji 1868–1912
§                                 Restorasi Meiji
§                     Zaman Taishō 1912–1926
§                                 Perang Dunia I
§                     Zaman Shōwa 1926–1989
§                                 Militerisme Jepang
§                                 Pendudukan Sekutu
§                                 Jepang pascapendudukan
§                     Heisei 1989–sekarang
§                     Kekaisaran Jepang
(1868–1945)

Utagawa Kuniyoshi


Utagawa Kuniyoshi


Peribahasa berkaitan dengan kucing (Tatoe-zukushi no uchi)
Utagawa Kuniyoshi (歌川 国芳?) (1 Januari 1798 - 14 April 1861) adalah seorang pelukis ukiyo-e dari akhir zaman Edo di Jepang. Katsushika Hokusai dan Utagawa Hiroshige adalah pelukis yang seangkatan dengannya. Julukannya adalah "Pelukis Gambar Aneh dari Akhir Keshogunan Tokugawa" ("bakumatsu no kisō no eshi").

Biografi

Kuniyoshi dilahirkan tahun 1797 sebagai putra Yanagiya Kichiemon, seorang tukang celup kain di Nihonbashi, Edo. Nama aslinya adalah Igusa Yoshisaburō. Nama lain yang juga digunakannya adalah Ichiyūsai (一勇斎?) atau Chōōrō (朝櫻楼?). Ia mulai memakai nama Utagawa Kuniyoshi sejak berusia 15 tahun setelah Utagawa Toyokuni I menerimanya sebagai murid. Nama Kuniyoshi merupakan gabungan dari nama aslinya, Yoshisaburō dan nama sang guru Toyokuni. Di antara murid Toyokuni terdapat Utagawa Kunisada yang juga dikenal sebagai pelukis ukiyo-e.
Setelah beberapa tahun berguru, pada tahun 1814, Kuniyoshi mulai menerbitkan sendiri karya-karyanya. Pengetahuan melukis terus diperdalamnya sambil membantu Kunisada, seniornya yang sudah mapan sebagai pelukis aliran Utagawa. Lukisan seri Suikoden (Batas Air) hasil karya Kuniyoshi banyak disukai orang. Lukisan tersebut diterbitkan tahun 1827 setelah Toyokuni meninggal.
Kuniyoshi sudah berusia lebih dari 30 tahun ketika masuk ke dalam jajaran pelukis terkenal. Seperti juga gurunya, Kuniyoshi banyak menerima murid. Di antara murid-muridnya terdapatKawanabe Kyōsai dan Tsukioka Yoshitoshi. Kyōsai dikenal dengan pelukis "gambar-gambar unik", sedangkan Yoshitoshi dikenal sebagai "pelukis ukiyo-e terakhir". Kuniyoshi, 65 tahun, meninggal dunia 14 April 1861 setelah lumpuh akibat stroke di tahun 1855.

Karya

Lukisan serbuan malam, adegan ke-11 Chūshingura (Chūshingura jūichidanme yasatsu no zu)
Kuniyoshi senang menggambar tokoh sejarah, legenda, dan hikayat. Karyanya terdiri dari berbagai macam genre, mulai dari gambar aktor kabuki (yakusha-e), gambar samurai (musha-e), gambar wanita cantik (bijinga), lukisan pemandangan (fūkeiga), lukisan tempat terkenal,(meisho-e) hingga gambar erotis (shunga) dan karikatur (giga). Lukisan ukuran besar (triptika) menjadi ciri khas Kuniyoshi, tiga lembar kertas berukuran ōban (36 x 25 cm) dijajarkan menjadi satu untuk gambar ikan paus, kerangka manusia, hingga hantu ukuran besar.
Kuniyoshi diketahui sangat mencintai kucing. Kucing peliharaannya banyak sekali, dan dirinya diketahui suka menggambar sambil memeluk kucing. Sejumlah lukisan Kuniyoshi menggambarkan personifikasi kucing (kucing bertingkah laku seperti manusia). Bukan hanya kucing, binatang-binatang lain seperti anjing rakun, burung gereja, dan gurita juga digambarkan bertingkah laku seperti manusia. Melalui binatang yang dilukisnya, Kuniyoshi berusaha menggambarkan keadaan kehidupan rakyat biasa di Edo. Karyanya diperkirakan sebagai salah satu cikal bakal manga dan gekiga.
Ciri khas lain lukisan Kuniyoshi adalah semangat bermain-main dalam bentuk lukisan ilusi (yose-e). Sepintas lalu, bila lukisannya diamati yang terlihat adalah wajah satu orang atau seekor binatang. Namun bila diamati lebih lanjut, di dalam lukisan tersembunyi sejumlah wajah atau beberapa ekor binatang sekaligus. Lukisannya sering berupa potret diri Kuniyoshi yang dikelilingi berbagai tokoh dan hewan dari dalam imajinasinya.
Sesuai dengan gerakan Reformasi Tenpō yang sejak 1841 melarang rakyat untuk hidup mewah, keshogunan melarang lukisan aktor kabuki dan wanita penghibur. Sejak pelarangan tersebut, tidak ada selembar pun lukisan aktor kabuki atau wanita penghibur yang diterbitkan Kuniyoshi. Walaupun demikian, tidak berarti usahanya menggambar aktor kabuki menjadi terhenti, Kuniyoshi antara lain menyamarkan wajah aktor kabuki menjadi gambar wajah kucing, ikan dan sebagainya.
Dalam lukisan Kuniyoshi terlihat usahanya belajar dan menyerap pengetahuan baru. Kuniyoshi sering bergaul dengan budayawan seangkatan, seperti Watanabe Kazan (karō wilayah han Tahara, ilmuwan, sekaligus pelukis) dan Shibata Zeshin (pelukis maki-e). Tulang kerangka manusia dalam lukisan berjudul Sōma no furudairi (相馬の古内裏?) diperkirakan merupakan hasil studinya dari buku-buku anatomi terbitan Barat. Walaupun terlihat masih sederhana, lukisan Chūshingura jūichidanme yasatsu no zu (忠臣蔵十一段目夜討之図?) yang bertemakan peristiwa 47 Ronin memperlihatkan usaha Kuniyoshi menggunakan teknik perspektif dari Barat.

Karya utama

§                     Ōyanotarō Mitsukuni melawan hantu kerangka yang dipanggil Putri Takiyasha (Sōma no furudairi)
§                     Kelihatan menakutkan, padahal orang yang sangat ramah (Mikake wa kowai ga tonda ii hito da)
§                     Lukisan serbuan malam, adegan ke-11 Chūshingura (Chūshingura jūichidanme yasatsu no zu)